Penelitian yang dilakukan sejak tahun 1993 sampai dengan 1997 tentang suatu teknologi transmisi data digital dengan menggunakan kabel listrik (TT, TM dan TR) menggunakan DPL (Digital Power Line) melahirkan teknologi baru jaringan komputer. Kemampuan jaringan kabel listrik untuk mengirim dan menerima sinyal data sudah diyakini dapat dilakukan. Tetapi solusinya baru ditemukan pada tahun 1994. Solusi tersebut kemudian mengalami proses penyempurnaan, hingga akhirnya diujicobakan pada November 1997 di 12 unit komputer di Seymour Park Primary School, Manchester,
Inggris, dengan hasil sangat memuaskan. Begitu pula Nortel dan Norweb Communications di Inggris resmi mengumumkan
keberhasilan dan keberadaan penyediaan teknologi DPL pada Oktober 1997.
Sejak saat itulah terus dilakukan penelitian dan penyempurnaan mengingat masih banyaknya isu-isu sensitif dan kelemahan seputar teknologi DPL. Pada 27 Mei 1998 Norweb secara resmi menyangkal tegas terkait isu bahwa teknologi DPL dapat menyebabkan gangguan pada transmisi penerbangan, setelah melakukan serangkaian penelitian yang intensif. Namun teknologi DPL masih punya kelemahan karena ketergantungan pada karakteristik kabel listrik di beberapa negara tertentu seperti jaringan listrik di Amerika Serikat berbeda dengan di Inggris, sehingga dapat mempengaruhi kelancaran transmisi data.
Meski masih banyak kendala teknologi ini ternyata sudah diluncurkan di Amerika Utara sejak tahun 1998 dan terus menyusul di Jerman, Singapura, Swedia dan Belanda dengan total sekitar 35 juta pelanggan. Ada banyak alasan mengapa teknologi ini menarik untuk realisasikan. sisi teknis pemasangannya DPL menjanjikan kemudahan. Dari sisi teknis pemasangannya DPL menjanjikan kemudahan. Para pelanggan cukup membutuhkan dua hal selain perangkat lunaknya yaitu, sebuah kotak yang diletakkan dekat meteran listrik, yang berfungsi sebagai alat pengirim dan penerima data. Kotak tersebut kemudian dihubungkan dengan kabel coax ke PC card yang dipasang dalam komputer.
Bagi penyedia jasa, komponen yang diperlukan adalah satu unit multiservice switch yang dipasang di pusat jaringan transmisi dan satu unit peralatan lain yang ditempatkan di cabang jaringan (substation) guna pengaturan lalu lintas data.
Bagaimana pula teknologi ini diterapkan di Indonesia? Tampaknya banyak kendala baik dari segi regulasi maupun teknis. Mungkin sementara ini kita belum bisa melihat bahwa teknologi ini akan segera dimanfaatkan di negara kita. (diambil dari berbagai sumber)
Sejak saat itulah terus dilakukan penelitian dan penyempurnaan mengingat masih banyaknya isu-isu sensitif dan kelemahan seputar teknologi DPL. Pada 27 Mei 1998 Norweb secara resmi menyangkal tegas terkait isu bahwa teknologi DPL dapat menyebabkan gangguan pada transmisi penerbangan, setelah melakukan serangkaian penelitian yang intensif. Namun teknologi DPL masih punya kelemahan karena ketergantungan pada karakteristik kabel listrik di beberapa negara tertentu seperti jaringan listrik di Amerika Serikat berbeda dengan di Inggris, sehingga dapat mempengaruhi kelancaran transmisi data.
Meski masih banyak kendala teknologi ini ternyata sudah diluncurkan di Amerika Utara sejak tahun 1998 dan terus menyusul di Jerman, Singapura, Swedia dan Belanda dengan total sekitar 35 juta pelanggan. Ada banyak alasan mengapa teknologi ini menarik untuk realisasikan. sisi teknis pemasangannya DPL menjanjikan kemudahan. Dari sisi teknis pemasangannya DPL menjanjikan kemudahan. Para pelanggan cukup membutuhkan dua hal selain perangkat lunaknya yaitu, sebuah kotak yang diletakkan dekat meteran listrik, yang berfungsi sebagai alat pengirim dan penerima data. Kotak tersebut kemudian dihubungkan dengan kabel coax ke PC card yang dipasang dalam komputer.
Bagi penyedia jasa, komponen yang diperlukan adalah satu unit multiservice switch yang dipasang di pusat jaringan transmisi dan satu unit peralatan lain yang ditempatkan di cabang jaringan (substation) guna pengaturan lalu lintas data.
Bagaimana pula teknologi ini diterapkan di Indonesia? Tampaknya banyak kendala baik dari segi regulasi maupun teknis. Mungkin sementara ini kita belum bisa melihat bahwa teknologi ini akan segera dimanfaatkan di negara kita. (diambil dari berbagai sumber)
0 komentar:
Posting Komentar