|
penipuan via telpon |
Selain penipuan melalui SMS yang cukup berbahaya, penipuan melalui telepon langsungpun kian marak dan tidak kalah berbahaya serta telah banyak memakan korban. Bagaimana penipuan melalui telepon dan bagaimana kita menyikapinya, silakan langsung ke TKP!!!
Kasus pertama, Suatu malam seorang ibu menerima telpon dari seseorang yang mengabarkan, bahwa anaknya sedang berada dalam pemeriksaan polisi karena kedapatan perkara narkoba. Penelpon mengatakan karena tidak mau mengaku maka dilakukan pemeriksaan secara keras. Dari gagang telpon ada suara orang meronta kesakitan digebuki. Penelpon mempersilahkan ibu bicara dengan "anaknya", secara reflek sang ibu memanggil nama anaknya sebut saja "Aji". Nama itu akhirnya digunakan sang penelpon untuk mengintmidasi lebih lanjut dengan maksud meminta uang damai. Meski sempat panik dan gemetaran, beruntung ada anggota keluarga yang segera menghubungi "Aji" dan ternyata dalam keadaan baik-baik saja.
|
Tips : "Jangan segera percaya, apalagi menuruti untuk mentransfer uang". Tetap. Catat nomer panggilnya (jika memungkinkan), nomor rekening, nama, dan nama bank yang mereka minta.
- Terus hubungi telpon anak kita, jika tidak terhubung (mungkin lowbat) cobalah telpon kantornya tanyakan apa ada dikantor atau sedang tugas keluar. Sampaikan masalahnya, mintalah bantuan mereka.
- Jangan kita sebutkan/beritahu nama dan ciri-ciri anak kita. Justru kita yang harus menanyakan pada sang penelpon siapa nama anak kita dan ciri-cirinya. Jika nama dan ciri-ciri yang disebutkan ternyata tepat, jangan langsung panik, mungkin mereka memang sudah mengenal kita dengan mempelajari lebih dulu.
- Tanyakan dari kantor polisi mana, siapa penyidiknya dan pangkatnya apa. Katakan bahwa kita mau datang ke kantor segera.
- Mintalah ijin kita mau bicara dengan anak kita, jika diijinkan tanyakan hal-hal pribadi seperti nama anaknya, istrinya, sahabatnya, pacarnya, dll, maksudnya kalau mereka bohong pasti ada pertanyaan pribadi yang tidak bisa dijawab.
- Hubungi kantor polisi via telepon untuk menanyakan apakah ada pemeriksaan kasus seperti yang disampaikan.
Kasus kedua, berita kecelakaan yang menimpa salah satu angota keluarga kita. Pihak yang mengaku dari rumah sakit menelpon dan meminta transfer sejumlah uang untuk biaya operasi dan obat-obatan. Dalam beberapa kasus modus ini telah banyak berhasil memakan korban. Waspadalah!!! |
Tips : "Jangan segera percaya, apalagi menuruti untuk mentransfer uang". Tetap. Catat nomer panggilnya (jika memungkinkan), nomor rekening, nama, dan nama bank yang mereka minta.
- Tanyakan nama rumah sakit yang mereka maksud, siapa nama dokter yang menangani. Kalau mereka tidak siap biasanya gelagapan menjawabnya. Jawaban dari dua pertanyaan di atas barangkali bisa menambah rasa percaya kita bahwa berita itu bohong belaka.
- Hubungi rumah sakit via telepon untuk menanyakan apakah ada kasus seperti yang disampaikan.
Dari kedua kasus di atas dapat kita cermati potensi bahaya yang dapat menimpa kita semua, maka Waspadalah!!!
0 komentar:
Posting Komentar