Jumat, 22 Maret 2013

Presensi kuliah dengan RFID

Yang sering kita tahu presensi kehadiran kuliah dengan tanda tangan di album daftar hadir kuliah. Setiap mahasiswa mau tidak mau, bahkan wajib tanda tangan saat hadir pada perkuliahan. Album presensi ini sebagai instrumen untuk mengontrol aktifitas kehadiran mahasiswa berkuliah dan juga dosen. Kita semua tahu budaya titip tanda tangan atau malah lupa tanda tangan sering kita temui. Yang lebih parah lagi mahasiswa datang ke kelas hanya disuruh tanda tangan sementara dosen menugaskan mahasiswa untuk fotokopi materi, terus bubar! Dari kasus ini saja bisa kita tebak bagaimana parameter kualitas pembelajaran yang dihasilkan. Belum lagi unsur korupsinya, dimana kampus seharusnya menjadi agen perubahan anti korupsi eee malah menjadi agen kesuburan budaya korupsi. Oke!!! tak usah panjang lebar, pendek gendut, kita langsung ke TKP dengan tema Presensi kuliah dengan RFID.

Kebutuhan institusi.
Merekam kehadiran dosen dan mahasiswa dapat dijadikan salah tolok ukur efektifitas pembelajaran. Bagi dosen kehadirannya dari unsur ketepatan tatap muka dan durasi sangat penting sebagai akuntabilitas dan mutu pembelajaran kepada mahasiswa. Perkembangan teknologi RFID akan menggeser sistem presensi dari sekedar album presensi yang beredar dan ditandatangani mahasiswa. Mahasiswa cukup mendekatkan kartu smartnya ke scanner RFID yang dipasang di dalam ruang kelas, sepersekian detik data langsung diterima dan dikirimkan ke data yang telah diprogram. Yang dimaksud dengan data yang diprogram adalah jadwal kuliah yang terdiri dari komponen jam kuliah, ruang, mata kuliah, dan dosen pengampu. Sesi inilah sebagai inti prosesnya, dimana semua aktivitas perkuliahan harus valid sesuai sesi yang sudah disetting oleh admin bagian pengajaran. Sampai disinilah semua validasi aktivitas perkuliahan dapat tercatat secara cepat, mudah dan real time.

Implementasi
Seperti yang telah diimplementasi di Fakultas Ekonomi sebuah PT di Semarang, mereka bekerja sama dengan sebuah lembaga perbankan penerbit Smart Card yang dibagikan ke mahasiswa sebagai Kartu Mahasiswa. Bank tersebut juga memberikan secara gratis alat Scanner ke semua kelas yang dipakai untuk perkuliahan. Dengan begitu simbiosis mutualisma terbetuk antara lembaga perbankan dengan dunia pendidikan.

Kendala Manajemen
Teknologi canggih selalu tidak pernah luput dari kendala begitu pula dengan penerapan RFID untuk presensi kuliah. Justru kendalanya pada aspek menejemennya dimana dosen masih ada yang tidak setuju / keberatan karena banyak alasan seperti :

  • Mahasiswa masih bisa titip kartu. Sebenarnya penerapan RFID untuk presensi perkuliahan tetap mengedepankan budaya kejujuran khususnya mahasiswa. Dosen bisa mengawasi mahasiswa yang memasuki ruang kuliah tidak membawa kartu orang lain atau memvalidasi data yang diinput dengan jumlah yang hadir (repot dikit nggak apalah!).
  • Dosen sulit punya peluang untuk mempersingkat waktu kuliahnya, atau merubah jadwal dan tempat sembarangan tanpa koordinasi dengan TU pengajaran.
Kendala Biaya
Jer Basuki Mawa Bea, begitulah moto orang jawa. Untuk mencapai kemajuan dibutuhkan biaya, itu pasti! Bisa ditaksir sendiri berapa biaya yang dibutuhkan untuk menyediakan banyak kartu smart dan scanner RFID. 

Demikianlah sekilas ulasan bebas tentang Implementasi RFID untuk presensi kuliah.


  

0 komentar:

Posting Komentar

◄ Posting Baru Posting Lama ►
 

Copyright © 2012. parade-teknologi.blogspot.com - All Rights Reserved B-Seo Versi 4 by Bamz