Jumat, 19 April 2013

Daun Sirsak Anti Kanker

By Thor | At 9:47 AM | Label : , | 0 Comments

daun sirsak
daun sirsak
Khasiat daun sirsak yang telah terkuak sebagai antikanker menambah khazanah pemanfaatan tanaman obat ditanah air. Sebagai negara yang memiliki kekayaan keanekaragaman hayati bangsa Indonesia patut bersyukur memiliki puluhan ribu spesies tumbuhan, dan belasan ribu diantaranya berkhasiat obat. Namun baru tak lebih dari 350 yang sudah dimanfaatkan sebagai tanaman obat.
Sirsak, mempunyai nama latin Annona muricata selain lezat, buah sirsak kaya dengan kandungan obat.Ternyata tidak hanya buahnya yang berkhasiat tetapi daun sirsak yang mengandung acetogenesis sangat kuat untuk mengatasi kanker. Ekstrak daun sirsak telah banyak diteliti dan terbukti mampu menghambat pertumbuhan kanker, antara lain kanker payudara, prostat, paru-paru dan serviks.
Daun sirsak mempunyai sifat antibakteriantifungi, efektif melawan berbagai jenis parasit cacing, menurunkan tekanan darah tinggi, depresi, strees, dan mengoptimalkan kembali sistem syaraf yang kurang baik.
Seorang dokter dan herbalis, dr. Zaenal Gani menuturkan bahwa kandungan acetogenesis dalam sirsak berperan melawan sel kanker. "Daun sirsak mengendalikan kerja mitokondria yang berlebihan mensintesis protein. Protein sumber energi kanker untuk tumbuh dan berkembangbiak," tuturnya dalam Trubus 497-April 2011/XLII.
Senyawa antikanker bekerja dengan menekan produksi adenosina trifosfat (ATP) di mitokondria sehingga sel kanker kehabisan energi dan akhirnya mati.
Masih dari seorang dokter dan herbalis, dr. Paulus Wahyudi Halim Med Chir menuturkan bahwa pengobatan kanker tidak bisa dilakukan secara tunggal. "Tanaman obat harus dicampur sehingga efek kerjanya sinergis. Kombinasi herbal juga untuk menetralisir efek samping" tuturnya dalam Trubus 497-April 2011/XLII.

Selasa, 16 April 2013

Teknologi RFID : Tipe dan Bentuk tag RFID

By Thor | At 4:34 PM | Label : , | 0 Comments
Teknologi RFID menciptakan dua tipe tag yang dibedakan berdasarkan power supplynya. Energi listrik berasal dari induksi listrik yang ada pada antena yang disebabkan oleh adanya frekuensi radio scanning yang masuk, hal itu sudah cukup untuk memberi kekuatan yang cukup bagi RFID tag untuk mengirimkan respon balik. Begitu sederhananya, maka RFID yang pasif biasanya hanya merepon memberi nomor ID saja. Namun keuntungannya dengan tidak adanya power supply pada RFID tag yang pasif maka dapat dibuat semakin kecil ukurannya. Bahkan yang saat ini sudah beredar di pasaran ada yang bisa diletakkan di bawah kulit. Pada tahun 2005 tercatat bahwa RFID tag terkecil berukuran 0.4 mm x 0.4 mm dan lebih tipis daripada selembar kertas sehingga secara praktis benda tersebut tidak akan terlihat oleh mata telanjang. RFID tag yang pasif ini memiliki jarak jangkauan yang berbeda mulai dari 10 mm sampai dengan 6 meter.
Sedangkan RFID tag yang aktif, harus memiliki power supply sendiri dan memiliki jarak jangkauan yang lebih jauh, memori yang lebih besar sehingga bisa menampung berbagai macam informasi di dalamnya. Sampai tulisan ini dipublikasikan, ukuran terkecil dari RFID tag yang aktif ini ada yang sebesar koin. Jarak jangkauan dari RFID tag yang aktif ini bisa sampai sekitar 10 meter dan dengan umur baterai yang bisa mencapai beberapa tahun lamanya.
Dari teknologi diantara dua tipe tag RFID ini pengguna dapat menentukan tipe mana yang patut diterapkan.


Bentuk-bentuk tag RFID



- Bentuk Tipis

tag rfid
bentuk tag rfid lebih tipis dari kertas
- Bentuk Coin
coin tag rfid
bentuk tag rfid seperti kancing baju, koin mata uang atau pin


- Bentuk aneh
aneka bentuk tag rfid
bentuk tag rfid yang aneh-aneh
- Bentuk Unik

tag rfid bentuk jam tangan
bentuk tag rfid seperti jam tangan


Referensi :

· http://en.wikipedia.org/
· http://id.wikipedia.org/wiki/RFID

Menjajal Household Register 2013 (Bagian I)

By Thor | At 8:57 AM | Label : , | 0 Comments
Aplikasi Home/Office Inventory ini di kembangkan oleh TurboSystem sejak 1989. Tiga bulan belakangan ini penulis telah mengimplementasikan untuk kebutuhan monitoring perawatan AC di kantor penulis ternyata cukup membantu. Menggunakan versi 7.51 yang dilaunching tahun 2012 Household Register 2013, penulis memperoleh menu dan fitur lebih dari yang penulis butuhkan saat ini.
Household Register 2013 sangat ideal untuk banyak tujuan. Misalnya, jika Anda memerlukan perawatan rutin atau layanan untuk garansi yang berlaku pada barang, memiliki semua informasi yang diperlukan untuk menangani banyak layanan untuk
dicapai. Program ini dapat menyimpan informasi garansi atau pemeliharaan untuk semua kategori asset perusahaan jika diperlukan.
Program ini juga akan membantu dalam menentukan jumlah asuransi yang diperlukan untuk pemilik rumah atau kebijakan sewa - menyewa. Program ini dapat pula digunakan untuk membantu dalam realisasi perencanaan kedepan misalnya migrasi data ke dalam system yang lebih kompleks antara lain migrasi ke program aplikasi berbasis jaringan atau berbasis web.
Sejak pertama kali dirilis pada tahun 1989 diklaim telah memiliki ribuan pengguna yang menyatakan puas.
Aplikasi versi gratis ini dapat didownload melalui alamat http://www.turbosystems.com/hrw32.exe

Jumat, 12 April 2013

Sistem Parkir dengan RFID

By Thor | At 5:16 PM | Label : | 0 Comments
Problematika perparkiran khususnya dikota-kota besar memang sangat kompleks. Sistem perparkiran khusunya di lokasi-lokasi usaha, fasilitas publik saat ini sudah bergeser dari sistem manual ke sistem terotomasi.

Sistem Konvensional
Alur sistem manual umumnya mengandalkan karcis parkir, kartu parkir, stiker parkir berlangganan dan beberapa petugas yang mengawasi keamanan kendaraan yang diparkir. Selain itu adanya pintu masuk dan keluar bagi kendaraan yang melayani keluar masuknya kendaraan. Karcis parkir, kartu parkir, stiker parkir berlangganan sudah lama menjadi atribut konvensional perparkiran. Karcis parkir yang dibubuhi nomor polisi kendaraan biasanya diberikan kepada pengendara yang akan menitipkan kendaraan untuk parkir dan harus diserahkan kembali oleh pengendara saat kendaraan mau diambil. Lain lagi dengan kartu parkir yang biasanya dibuat rangkap dua, petugas parkir akan mencocokkan kartu yang dibawa pengendara dengan kartu yang digantungkan/ diletakkan dibagian kendaraan yang akan diambil. Untuk pembayaran jasa parkir bisa dibayarkan dimuka atau dibelakang tanpa menghitung lamanya waktu kendaraan diparkir.
Sedangkan Parkir Berlangganan dapat diartikan sebagai suatu prosedur operasional perparkiran dimana pengguna jasa parkir membayar tarif parkir di awal pembayaran, dan selanjutnya bisa menggunakannya secara berlangganan pada jangka waktu yang ditentukan (misalnya satu tahun), untuk lokasi parkir yang berlaku.  (sosbud.kompasiana.com/2010/06/09/parkir-berlangganan-vs-parkir-konvensional-162580.html)
RFID
RFID Parking System
Sistem Otomasi
Kemajuan teknologi informasi akhirnya juga mewarnai sistem manajemen perparkiran dengan adanya sistem Barcode yang kemudian lebih maju lagi dengan sistem RFID. Keduanya, baik sistem barcode maupun RFID  hanya beda pada cara dan sistem penyampaian informasi kendaraan yang diinput sebelumnya. Sistem barcode dibaca oleh scanner berdasarkan garis-garis unik pada karcis parkir. Sedangkan sistem RFID menggunakan tag dimana tag sebagai pengganti karcis/ stiker parkir memancarkan gelombang radio yang dapat ditangkap oleh RFID reader. Scanner barcode maupun RFID reader sama-sama mengirimkan data-data yang merepresentasikan informasi kendaraan pelanggan untuk diolah kedalam sistem komputer.

Implementasi RFID
Setelah informasi diterima oleh sistem komputer, maka sub sistem yang lain akan melakukan eksekusi sesuai dengan perintah program. Saat ini kebanyakan tag RFID dilekatkan pada kartu pintar berlangganan parkir (smart card), bisa pula dipasangkan pada bagian kendaraan yang mana saat kendaraan melewati RFID reader yang dipasang pada pintu keluar berpalang pintu, palang akan membuka. Untuk pengamanan tambahan sebaiknya dilengkapi password dimana pengendara harus menekan tombol angka pada key pad yang tersedia, demikian juga saat kendaraan akan masuk area parkir.

Demikianlah sedikit ilustrasi singkat sistem parkir dengan RFID, semoga bermanfaat.
  

Jumat, 22 Maret 2013

Presensi kuliah dengan RFID

By Thor | At 10:38 AM | Label : | 0 Comments
Yang sering kita tahu presensi kehadiran kuliah dengan tanda tangan di album daftar hadir kuliah. Setiap mahasiswa mau tidak mau, bahkan wajib tanda tangan saat hadir pada perkuliahan. Album presensi ini sebagai instrumen untuk mengontrol aktifitas kehadiran mahasiswa berkuliah dan juga dosen. Kita semua tahu budaya titip tanda tangan atau malah lupa tanda tangan sering kita temui. Yang lebih parah lagi mahasiswa datang ke kelas hanya disuruh tanda tangan sementara dosen menugaskan mahasiswa untuk fotokopi materi, terus bubar! Dari kasus ini saja bisa kita tebak bagaimana parameter kualitas pembelajaran yang dihasilkan. Belum lagi unsur korupsinya, dimana kampus seharusnya menjadi agen perubahan anti korupsi eee malah menjadi agen kesuburan budaya korupsi. Oke!!! tak usah panjang lebar, pendek gendut, kita langsung ke TKP dengan tema Presensi kuliah dengan RFID.

Kebutuhan institusi.
Merekam kehadiran dosen dan mahasiswa dapat dijadikan salah tolok ukur efektifitas pembelajaran. Bagi dosen kehadirannya dari unsur ketepatan tatap muka dan durasi sangat penting sebagai akuntabilitas dan mutu pembelajaran kepada mahasiswa. Perkembangan teknologi RFID akan menggeser sistem presensi dari sekedar album presensi yang beredar dan ditandatangani mahasiswa. Mahasiswa cukup mendekatkan kartu smartnya ke scanner RFID yang dipasang di dalam ruang kelas, sepersekian detik data langsung diterima dan dikirimkan ke data yang telah diprogram. Yang dimaksud dengan data yang diprogram adalah jadwal kuliah yang terdiri dari komponen jam kuliah, ruang, mata kuliah, dan dosen pengampu. Sesi inilah sebagai inti prosesnya, dimana semua aktivitas perkuliahan harus valid sesuai sesi yang sudah disetting oleh admin bagian pengajaran. Sampai disinilah semua validasi aktivitas perkuliahan dapat tercatat secara cepat, mudah dan real time.

Implementasi
Seperti yang telah diimplementasi di Fakultas Ekonomi sebuah PT di Semarang, mereka bekerja sama dengan sebuah lembaga perbankan penerbit Smart Card yang dibagikan ke mahasiswa sebagai Kartu Mahasiswa. Bank tersebut juga memberikan secara gratis alat Scanner ke semua kelas yang dipakai untuk perkuliahan. Dengan begitu simbiosis mutualisma terbetuk antara lembaga perbankan dengan dunia pendidikan.

Kendala Manajemen
Teknologi canggih selalu tidak pernah luput dari kendala begitu pula dengan penerapan RFID untuk presensi kuliah. Justru kendalanya pada aspek menejemennya dimana dosen masih ada yang tidak setuju / keberatan karena banyak alasan seperti :

  • Mahasiswa masih bisa titip kartu. Sebenarnya penerapan RFID untuk presensi perkuliahan tetap mengedepankan budaya kejujuran khususnya mahasiswa. Dosen bisa mengawasi mahasiswa yang memasuki ruang kuliah tidak membawa kartu orang lain atau memvalidasi data yang diinput dengan jumlah yang hadir (repot dikit nggak apalah!).
  • Dosen sulit punya peluang untuk mempersingkat waktu kuliahnya, atau merubah jadwal dan tempat sembarangan tanpa koordinasi dengan TU pengajaran.
Kendala Biaya
Jer Basuki Mawa Bea, begitulah moto orang jawa. Untuk mencapai kemajuan dibutuhkan biaya, itu pasti! Bisa ditaksir sendiri berapa biaya yang dibutuhkan untuk menyediakan banyak kartu smart dan scanner RFID. 

Demikianlah sekilas ulasan bebas tentang Implementasi RFID untuk presensi kuliah.


  

Kamis, 14 Maret 2013

RFID (Radio Frequency Identification)

By Thor | At 8:49 AM | Label : | 0 Comments

Radio Frequency Identification (RFID) merupakan teknologi identifikasi menggunakan pembaca (reader) dan tag seperti barcode reader atau smart card. Di Indonesia teknologi RFID telah banyak digunakan dalam mengamankan barang dagangan di departemen store dari pencurian. Biasanya tab RFID di jepitkan di barang-barang fashion seperti baju, tas, sepatu dan lain-lain. Tag RFID memancarkan gelombang radio yang dapat ditangkap oleh penangkap (catcher) yang biasanya dipasang di pintu keluar counter/area dept. store. Kala tag RFID belum dilepas oleh petugas kasir dan barang dibawa keluar, maka catcher akan memberikan sinyal berupa bunyi sirene.

Seiring perkembangan kebutuhan manusia, maka teknologi RFID mulai diterapkan dalam berbagai bidang. Di bidang pendidikan tab RFID diterapkan untuk mengidentifikasi buku-buku koleksi yang langka dan mahal. Tidak seperti produk fashion dimana tab RFID berbentuk stik, sehingga kalau diterapkan dibuku kurang tepat. Maka tag RFID dibuku dibuatkan sebuah chip yang tipis sehingga dapat diselipkan ke celah kertas pada cover buku. Chip RFID di buku juga sebagai pengganti label barcode yang selama ini sudah lama diterapkan.

Selain contoh di atas, masih banyak bidang yang sedang atau telah mengembangkan teknologi RFID antara lain : Sistem Absensi Karyawan dengan RFID, Sistem Presensi Kuliah dengan RFID, Pemetaan Posisi Barang/orang dengan RFID, Sistem Parkir dengan RFID, Sistem Kendali Pintu Gerbang dengan RFID, Sistem Kartu Pintar (Smart Card) dengan RFID, e-Card, e-KTP, dan masih banyak lagi.

Selasa, 05 Maret 2013

Pelayanan Internet Via Jaringan Listrik

By Thor | At 2:55 PM | Label : | 0 Comments
Penelitian yang dilakukan sejak tahun 1993 sampai dengan 1997 tentang suatu teknologi transmisi data digital dengan menggunakan kabel listrik (TT, TM dan TR) menggunakan DPL (Digital Power Line) melahirkan teknologi baru jaringan komputer. Kemampuan jaringan kabel listrik untuk mengirim dan menerima sinyal data sudah diyakini dapat dilakukan. Tetapi solusinya baru ditemukan pada tahun 1994. Solusi tersebut kemudian mengalami proses penyempurnaan, hingga akhirnya diujicobakan pada November 1997 di 12 unit komputer di Seymour Park Primary School, Manchester, Inggris, dengan hasil sangat memuaskan. Begitu pula Nortel dan Norweb Communications di Inggris resmi mengumumkan keberhasilan dan keberadaan penyediaan teknologi DPL pada Oktober 1997.

Sejak saat itulah terus dilakukan penelitian dan penyempurnaan mengingat masih banyaknya isu-isu sensitif dan kelemahan seputar teknologi DPL. Pada 27 Mei 1998 Norweb secara resmi menyangkal tegas terkait isu bahwa teknologi DPL dapat menyebabkan gangguan pada transmisi penerbangan, setelah melakukan serangkaian penelitian yang intensif. Namun teknologi DPL masih punya kelemahan karena ketergantungan pada karakteristik kabel listrik di beberapa negara tertentu seperti jaringan listrik di Amerika Serikat  berbeda dengan di Inggris, sehingga dapat mempengaruhi kelancaran transmisi data.

Meski masih banyak kendala teknologi ini ternyata sudah diluncurkan di Amerika Utara sejak tahun 1998 dan terus menyusul di Jerman, Singapura, Swedia dan Belanda dengan total sekitar 35 juta pelanggan. Ada banyak alasan mengapa teknologi ini menarik untuk realisasikan. sisi teknis pemasangannya DPL menjanjikan kemudahan. Dari sisi teknis pemasangannya DPL menjanjikan kemudahan. Para pelanggan cukup membutuhkan dua hal selain perangkat lunaknya yaitu, sebuah kotak yang diletakkan dekat meteran listrik, yang berfungsi sebagai alat pengirim dan penerima data. Kotak tersebut kemudian dihubungkan dengan kabel coax ke PC card yang dipasang dalam komputer.

Bagi penyedia jasa, komponen yang diperlukan adalah satu unit multiservice switch yang dipasang di pusat jaringan transmisi dan satu unit peralatan lain yang ditempatkan di cabang jaringan (substation) guna pengaturan lalu lintas data.

Bagaimana pula teknologi ini diterapkan di Indonesia? Tampaknya banyak kendala baik dari segi regulasi maupun teknis. Mungkin sementara ini kita belum bisa melihat bahwa teknologi ini akan segera dimanfaatkan di negara kita. (diambil dari berbagai sumber)  


◄ Posting Baru Posting Lama ►
 

Copyright © 2012. parade-teknologi.blogspot.com - All Rights Reserved B-Seo Versi 4 by Bamz